Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bisnis di Masa Pandemi? Ini 5 Bekal yang Harus Dipersiapkan

Fadel Prayoga , Jurnalis-Kamis, 10 Desember 2020 |09:43 WIB
Bisnis di Masa Pandemi? Ini 5 Bekal yang Harus Dipersiapkan
Ilustrasi Tips Memulai Bisnis (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Menjalani bisnis di masa pandemi covid-19 susah-susah gampang. The University of Michigan Ross School of Business baru-baru ini melakukan survei terhadap para pemimpin bisnis di Indonesia. Mereka mempercayai bahwa kini perilaku konsumen dalam membelanjakan uangnya mengalami perubahan yang signifikan.

Dalam hasil survei itu menunjukkan bahwa soft skill, hard skill, atau kombinasi yang setara dari keduanya sebagai kebutuhan terpenting untuk bisnis saat ini.

Baca Juga: Salip Bill Gates, Elon Musk Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia

"39% responden survei memilih soft skill sementara 53% memilih kombinasi keduanya. Hanya 8% responden percaya bahwa keterampilan teknis adalah yang paling penting dalam hal kesiapan pemimpin bisnis di masa depan," kata Chief Executive Education Officer of the University of Michigan Ross School of Business,Melanie Weaver Barnett dalam diskusi virtual, dikutip Kamis (10/12/2020).

Baca Juga: Perjalanan Bos Tesla Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Kemudian di antara para pemimpin bisnis Indonesia, 60% menunjukkan kreativitas, sebagai keterampilan paling penting bagi seorang pemimpin untuk memimpin perusahaannya di zaman yang terus berkembang dan ekosistem bisnis yang semakin menantang.

Mereka yang disurvei juga memandang kecerdasan digital/paham teknologi (53%), fleksibilitas/kelincahan (53%), perencanaan jangka panjang (51%), dan kepositifan / optimisme (50%) sebagai keterampilan utama bagi generasi pemimpin berikutnya.

"Menariknya, responden yang sama mengidentifikasi kemampuan untuk membuat keputusan sulit, ketajaman bisnis yang komprehensif, komitmen untuk pembelajaran berkelanjutan, komunikasi yang efektif, dan fleksibilitas/kelincahan sebagai keterampilan yang luput dari generasi pemimpin berikutnya," ujarnya.

Dia menyebut Covid-19 telah mengubah perilaku konsumen selamanya, memaksa bisnis untuk memandang keterampilan sebagai investasi agar tetap relevan dan kompetitif pasca krisis.

“Kami menyadari bahwa beberapa dari apa yang disebut soft skill ditunjang oleh hard skill yang mendasari mereka. Misalnya, kecakapan digital/kecakapan teknologi tentu saja meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan. Tampaknya ada kesadaran bahwa soft skill-lah yang memberi keseimbangan," kata dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement