3. Mengkritik Kondisi Kerja
Lima karyawan National Hispanics of Buffalo mengeluh di Facebook tentang perusahaan mereka, dan semuanya dipecat, meskipun mereka memposting ketika mereka tidak sedang bekerja.
Mengutarakan pendapat memang baik dan dilindungi undang-undang, tetapi ada beberapa perusahaan yang memiliki kebijakan media sosial. Sebaiknya perhatikan dengan baik kondisi tersebut agar kejadian pemecatan yang memalukan tidak pernah terjadi.
4. Menceritakan Kebosanan
Seorang karyawan yang masih di tingkat pemula dipecat karena menceritakan kebosanannya di facebook. Pihak perusahaan menanggapi cerita karyawan tersebut dengan sebuah surat pemecatan karena dianggap tidak menikmati pekerjaan yang diberikan.
Walaupun seharusnya bosan tidak bisa dijadikan argumen serius dalam melakukan pemecatan, tetapi seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa setiap perusahaan pasti memiliki kebijakan media sosial. Sebaiknya, lebih berhati-hati dalam mencurahkan isi pikiran di media sosial, apalagi kalau media tersebut berteman dengan atasan tempat bekerja.
5. Menjelekkan Klien
Contoh kali ini datang dari seorang karyawan starbucks. Karyawan kedai kopi tersebut dipecat karena menjelekkan pelanggannya dengan membuat nyanyian di video youtube.
Sebaiknya jika ingin menyampaikan kritik atau keluhan mengenai pelanggan, bicarakan dengan atasan di tempat kerja agar proses tukar pikiran dapat dilakukan. Dengan begitu, permasalahan akan diselesaikan dengan baik tanpa harus berujung dengan pemecatan.
Lima karyawan National Hispanics of Buffalo mengeluh di Facebook tentang perusahaan mereka, dan semuanya dipecat, meskipun mereka memposting ketika mereka tidak sedang bekerja.
Mengutarakan pendapat memang baik dan dilindungi undang-undang, tetapi ada beberapa perusahaan yang memiliki kebijakan media sosial. Sebaiknya perhatikan dengan baik kondisi tersebut agar kejadian pemecatan yang memalukan tidak pernah terjadi.
4. Menceritakan Kebosanan
Seorang karyawan yang masih di tingkat pemula dipecat karena menceritakan kebosanannya di facebook. Pihak perusahaan menanggapi cerita karyawan tersebut dengan sebuah surat pemecatan karena dianggap tidak menikmati pekerjaan yang diberikan.
Walaupun seharusnya bosan tidak bisa dijadikan argumen serius dalam melakukan pemecatan, tetapi seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa setiap perusahaan pasti memiliki kebijakan media sosial. Sebaiknya, lebih berhati-hati dalam mencurahkan isi pikiran di media sosial, apalagi kalau media tersebut berteman dengan atasan tempat bekerja.
5. Menjelekkan Klien
Contoh kali ini datang dari seorang karyawan starbucks. Karyawan kedai kopi tersebut dipecat karena menjelekkan pelanggannya dengan membuat nyanyian di video youtube.
Sebaiknya jika ingin menyampaikan kritik atau keluhan mengenai pelanggan, bicarakan dengan atasan di tempat kerja agar proses tukar pikiran dapat dilakukan. Dengan begitu, permasalahan akan diselesaikan dengan baik tanpa harus berujung dengan pemecatan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)