Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Daftar Barang jika Dibiarkan Bikin Rumah Sempit dan Berantakan

Alya Ramadhanti , Jurnalis-Selasa, 15 Desember 2020 |10:48 WIB
Daftar Barang jika Dibiarkan Bikin Rumah Sempit dan Berantakan
Cara Bikin Rumah Rapi dan Bersih (Foto: Homedesignlover)
A
A
A

JAKARTARumah rapi dan bersih adalah impian semua orang. Namun, ada saja hal yang menyebabkan rumah berantakan dan terlihat penuh. Salah satunya adalah menumpuknya barang-barang yang sudah tidak terpakai.

Sebagian orang memilih untuk menyimpan barang tersebut dengan alasan sayang kalau dibuang dan masih bisa digunakan. Nyatanya tidak dan malah terbengkalai begitu saja. Sebaiknya jika ingin dijadikan koleksi dibersihkan secara rutin, jika tidak digunakan kembali lebih baik dijual atau didonasikan kepada orang lain.

Dilansir dari Real Simple, Selasa (15/12/2020) barang-barang yang biasanya masih disimpan walaupun sudah tidak terpakai.

Baca Juga: Kebiasaan Baik yang Bikin Rumah Selalu Bersih dan Rapi 

1. CD dan Piringan Hitam

Baik usia tua ataupun muda pasti gemar mendengarkan musik. Maka dari itu, hampir setiap orang memiliki koleksi CD atau piringan hitam. Namun, saat ini zaman sudah berubah dan semuanya serba digital.

Musik pun bisa didengarkan melalui handphone atau perangkat lainnya. Hal ini menyebabkan CD atau piringan hitam tidak lagi digunakan. Cobalah untuk merapikan koleksi CD dan piringan hitam. Jika tidak memerlukannya lagi maka lebih baik dijual di toko barang bekas atau barang antik.

2. Buku

 

Bagi banyak orang, buku merupakan koleksi personal. Mulai dari koleksi novel, buku fiksi, buku quotes dan lainnya. Buku sekolah dan pelajaran tak jarang masih disimpan walaupun sudah lulus. Hal ini membuat menumpuknya buku yang tidak terpakai.

Buku-buku yang sudah tidak diperlukan seperti buku sekolah, sebaiknya diloakkan atau diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan, misalnya kepada adik kelas. Donasikan juga buku-buku lain yang sudah tidak dibaca, pastikan masih dalam kondisi bagus.

3. Lilin Aromaterapi

Jika menyukai wewangian pasti memiliki lilin aromaterapi untuk digunakan di kamar. Namun, kebanyakan orang menggunakannya tidak sampai habis. Karena sudah tergiur untuk mencoba wangi lainnya. Hal ini menyebabkan menumpuknya sisa lilin.

Coba untuk mendaur ulang sisa lilin dengan cara dimasukan ke dalam oven dan diberi air di dalam toplesnya. Dengan begitu lilin yang tersisa di bawah toples bisa terangkat. Kemudian cairkan dan satukan dengan sisa lilin lainnya, lilin siap dipakai kembali.

4. Kotak Perhiasan

Kotak perhiasan menjadi barang yang jarang disentuh, terkecuali ada keperluan tertentu. Kotak perhiasan biasanya disimpan di dalam lemari pakaian. Namun, jika sedang bebenah lemari, kotak perhiasan sering kali lupa untuk dicek dan dibersihkan.

Maka dari itu mulailah rutin untuk membersihkan dan mengeceknya. Perhiasan yang masih ingin digunakan dan diwariskan ke anak disimpan dengan baik. Sementara perhiasan imitasi yang ketinggalan zaman dapat disumbangkan atau dijual.

5. Perangkat Teknologi Lama

Koleksi perangkat teknologi lama, seperti ponsel flip, VCR, dan laptop yang sudah tidak terpakai akan menjadi sampah elektronik jika didiamkan terlalu lama.

Sortir barang tersebut, jika masih bisa digunakan, sebaiknya diperbaiki dan diupgrade. Kalau sudah tidak bisa diperbaiki jual ke tukang loak atau toko barang antik. Biasanya semakin antik barang semakin mahal harga jualnya.

6. Perlengkapan Mandi dan Sampel Kosmetik

 

Sehabis menginap di hotel, pasti kebanyakan orang akan membawa pulang peralatan mandi yang disediakan. Seperti sabun, shampoo, pelembab, dan lainnya. Begitu juga jika mendapatkan tester make up setelah menghadiri acara atau dari toko kosmetik.

Ketika di rumah biasanya barang-barang tersebut tidak digunakan. Lambat laun barang tersebut akan menumpuk dan menjadi sampah. Sebaiknya jika tidak digunakan, barang tersebut didaur ulang atau diberikan kepada orang lain.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement