NEW YORK - Harga minyak terus naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika investor fokus pada peluncuran vaksin Covid-19. Hal ini pun mengabaikan adanya pengetatan penguncian di Eropa yang dapat membuat permintaan bahan bakar menurun.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik 47 sen atau 0,9% menjadi USD50,76 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari ditutup naik 1,3% atau 63 sen menjadi USD47,62 per barel.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Angkat Harga Minyak ke Level USD50/Barel
Amerika Serikat dijadwalkan mulai memvaksinasi pada Senin mendatang, ketika jumlah kematian Covid-19 di negara itu melewati angka 300.000. Tak hanya AS, Inggris dan Kanada juga mulai melakukan penyuntikan.
"Pasar minyak mentah terus memanfaatkan prospek masa depan dari periode pasca-pandemi, yang bisa terjadi secepat musim panas mendatang," kata Mitra Again Capital, John Kilduff, dikutip dari Antara, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani: Baru Pertama Kali dalam Hidup Saya, Harga Minyak Negatif
Produksi minyak mentah naik 3,2% tahun ke tahun di China pada November, sebuah rekor. Itu membantu sentimen investor tentang kenaikan permintaan bahan bakar yang akan datang, kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. China telah menjadi salah satu negara langka di mana permintaan minyak telah pulih sepenuhnya dari awal tahun ini.
“Orang-orang akan berasumsi bahwa lonjakan permintaan minyak sudah dekat,” kata Flynn.