Mantan Bos Inter Milan itu mengutarakan, utang emiten sektor konstruksi itu berkaitan dengan kebutuhan dana untuk menggenjot sejumlah proyek yang tengah dijalankan emiten. "Sekarang ini suka tidak suka pembangunannya butuh dana sangat besar, tetapi karena masih Covid-19 penurunannya sangat signifikan," katanya.
Untuk PTPN, utang perseroan mencapai Rp48 triliun. Sementara itu, KAI mengalami penurunan penumpang lebih dari 15 persen setahun.
"Hal ini tentu akibatnya ada perusahaan yang sejak awal utangnya cukup tinggi harus direstrukturisasi. Alhamdulillah kita punya track record yang baik ketika mencoba restrukturisasi KRAS," ujar dia.
(Fakhri Rezy)