"Kita harus benar-benar mencermati, kenapa terjadi pergerakan harga sapi tahun 2020? Pertama terlenanya kita dengan impor, ini tugas Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan), jangan pakai lagu lama, ini harus pakai lagu baru. Kenaikan harga dipicu kebakaran di Australia tahun 2019, kemudian tahun 2020 juga terjadi banjir," katanya.
Persoalan harga memang bukan ranah Kementan. Meski begitu, secara teknis Kementan bertanggungjawab terhadap tingkat produksi dalam negeri. "Kalau kedelai Kementan tidak pernah dilibatkan dalam regulasi, tetapi tugasnya adalah memproduksi kedelai, apabila dananya cukup," kata Sudin.
Tiga tahun terakhir anggaran yang dikeluarkan Ditjen Peternakan Kesehatan Hewan jumlahnya cukup besar dibanding direktorat lain di Kementan. Misalnya, pada 2020 pagu anggaran semula Rp2,022 triliun menjadi Rp1,21 triliun. Meski anggaran tercatat cukup besar, namun masalah kenaikan harga daging di pasar tetap menjadi masalah. Kementan dituntut untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Jika tidak, kinerja Menteri Pertanian dinilai gagal oleh masyarakat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)