Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Punya 10,4 Juta Sperma Sapi, RI Bisa Swasembada Pangan?

Tangguh Yudha , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |10:41 WIB
Punya 10,4 Juta Sperma Sapi, RI Bisa Swasembada Pangan?
RI Siap Swasembada Susu dan Daging Sapi. (Foto: Okezone.com/Kementan)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat produksi sperma sapi yang dihasilkan telah mencapai 10,4 juta paket. Dengan hasil tersebut, Kementan optimis bisa mencapai swasembada pangan dalam bentuk susu dan daging sapi.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan, semua paket tersebut bahkan sudah siap pakai alias bisa disuntikkan langsung kepada sapi indukan. Sehingga nantinya akan menambah jumlah ketersediaan sapi yang ada.

"Ini merupakan kabar yang menggembirakan dan juga mohon diberitakan bahwa Kementerian Pertanian melalui Balai Inseminasi Buatan mampu menyediakan 10,4 juta Inseminasi Buatan," katanya saat meninjau Balai Inseminasi Buatan Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Bara, Sabtu (30/7/2024).

Wamen menambahkan, saat ini stok atau cadangan sperma yang tersedia di Balai Inseminasi Buatan Lembang mencapai kurang lebih 5,4 juta paket. Ia juga mengklaim, jutaan paket sperma ini dihasilkan dalam kualitas yang sangat baik.

Hal itu dimungkinkan karena produksi sperma telah didukung dengan teknologi dan kemampuan SDM yang mumpuni di bidang peternakan. Ia berharap ke depan seluruh pihak bisa memiliki komitmen yang sama agar produksi dalam negeri agar terus meningkat.

"Kita sudah ada cadangan 5,4 juta inseminasi yang bisa dimasukkan ke sapi indukan. Jadi kalau sekarang ini tiba-tiba 5,4 kita distribusikan serentak, maka semua sapi bisa langsung hamil (bunting)," ujar Wamen Sudaryono.

"Secara teknologi dan secara SDM kita mampu membuat inseminasi buatan yang baik. Inseminasi buatan kita mampu, teknologinya mampu, alatnya ada, pengawasan ada, produksi mampu dan semua kita bisa," imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement