JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (pemprov) tengah menggenjot konsumsi masyarakat. Salah satunya, mengajak masyarakat menengah atas membelanjakan asetnya.
Secara khusus, Pemerintah Daerah (pemda) Jabar akan mengajak Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah tersebut untuk tidak menabung sementara waktu. Sebab, saat ini negara sedang mengalami krisis sehingga diperlukan dorongan masyarakat berupa membelanjakan uangnya di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca Juga: 5 Fakta Pendaftaran CPNS 2021 yang Terancam Bisa Ditunda
"Nabungnya mah nanti kalau udah situasi normal sekarang lagi krisis. Keluarkan tabungannya untuk belanja produk UMKM dengan konsep ‘Borong Don’," ujar dia dalam Webinar, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga: Kerja Jangan Main-Main! PNS Diawasi Ketat Pakai Cara Ini
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mencatat konsumsi masyarakat di Jawa Barat terbagi dalam dua kelompok. Pertama adalah kelas menengah bawah. Kelas ini menjadi kelompok yang tertekan sangat dalam selama pandemi Covid-19. Meski begitu, dia meyakini, daya konsumsi kelompok ini bisa diperbaiki dengan memberikan bantuan sosial (bansos).
Kelompok kedua adalah kelas menengah atas. Kelompok ini selama pandemi memilih untuk menyimpan uangnya dibanding membelanjakannya. Karena itu, lelaki yang akrab disapa kang Emil itu akan mengajak kelompok ini untuk membelanjakan uangnya. Salah satu kelompok ini adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang bermukim di Jawa Barat.
"Ini terus kita kampanyekan salah satunya bulan depan saya launching agar rakyat Jawa Barat mau berbelanja khususnya PNS. Karena PNS ini kita punya ratusan ribu total yang tidak terpengaruh oleh pandemi pendapatannya. Saya bilang belanja adalah bela negara. Tidak usah nabung-nabung dulu," katanya.
Kang Emil juga akan mengajak kelompok menengah atas untuk membeli produk-produk warga Bali. "Kita akan bantu rakyat Jawa Barat membeli produk-produk kerajinan Bali. Nanti solidaritas kita ke provinsi Bali yang pariwisatanya masih jauh dari pulih dibandingkan provinsi Jawa Barat," tuturnya.
(Feby Novalius)