JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan Legal merger tiga bank syariah BUMN akan launching pada 1 Februari 2021 mendatang. Jadwal tersebut sesuai kesepakatan Project Management Office Integrasi.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menguraikan tiga sektor bisnis yang menjadi fokus BSI. Ketiganya adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ritel, wholesale.
Baca Juga: Konsep Bank Syariah Indonesia, Erick Thohir: Syariah Saja Tak Cukup tapi...
"BSI Juga akan fokus sektor bisnis seperti UMKM, ritel, wholesale untuk mendukung pengembangan ekosistem industri halal yang bermanfaat bagi umat," ujar Hery dalam Webinar Rabu Hijrah Kamis (28/1/2021).
Untuk UMKM, BSI akan membangun pusat (central) UMKM baik di kota-kota besar hingga Kabupaten. Pembangunan central UMKM akan menjadi tempat pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha mikro tersebut.
Baca Juga: Beroperasi 1 Februari 2021, Ini Logo Bank Syariah Indonesia
"Kami juga berencana membangun central UMKM baik di kota besar maupun di kabupaten sebagai pusat pelatihan dan pendampingan UMKM, dan tentunya pelatihan pemasaran produk UMKM secara online," ujarnya.
Hery mengaku, UMKM merupakan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari BSI. Dia bilang, BSI bakal terus menjunjung komitmen bagi para pelaku UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. BSI memang menyasar bisnis UMKM dari sektor halal ke depannya. Sebelum merger, bank syariah BUMN telah banyak menjalin kerjasama untuk membantu para pelaku usaha kecil dan mikro, khususnya di sektor industri halal.