JAKARTA - Ketua Umum Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengungkapkan bahwa selama ini industri baja Nasional tidak diperlakukan secara adil. Akibatnya, industri Nasional tidak bisa bersaing dengan produk impor.
"Kita tidak bisa menghindari impor 100%, impor itu perlu ada. Tapi jumlahnya dan caranya itu harus fair," katanya, dalam Market Review IDX Channel, Jumat (29/1/2021).
Baca Juga: RI Banjir Baja Impor China, 100 Ribu Pekerja Terancam PHK
Menurutnya, jika industri Nasional diperlakukan secara fair maka baja Nasional tidak akan kalah dengan impor. Sebab, secara kualitas baja lokal tidak kalah dengan baja impor.
"Kalau terjadi fairness maka baja lokal tidak kalah. Karena yang setiap didengungkan itu kan baja lokal mahal dan itu tidak benar," terangnya.
Baca Juga: Jurus Kemenperin Lindungi Baja Nasional dari Serbuan Impor
Dia menyampaikan, masalah yang sering terjadi dalam market baja adalah unfairness. Khususnya negara yang pengawasannya impornya tidak ketat.
"Kalau kita bicara fair baja impor tidak bisa masuk seenaknya, negara yang pengawasan impornya rendah nah itu menjadi sasaran," jelasnya.