JAKARTA – Perluas pangsa pasar, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) tengah menjajaki kerjasama penyewaan crane kepada perusahaan asal Vietnam, yakni TCE Service. Unit crane rencananya akan digunakan untuk pembangunan windmill power plant di Vietnam.
Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama, Eddy Gunawin seperti dikutip investor daily di Jakarta, kemarin mengatakan, kontrak kerjasama penyewaan crane tersebut berjangka waktu 6-8 bulan dan terbuka peluang untuk diperpanjang. “Minimum komitmen mereka selama 6 bulan dan crane yang disewakan ada 2, yakni berukuran 750 ton dan satu lagi 650 ton,”ungkapnya melansir Neraca.
Baca juga:Incar Rp720 Miliar, Superkrane Datangkan Crane Super Jumbo
Kontrak kerjasama ini, menurut Eddy akan terealisasi pada Maret 202 dikarenakan perseroan tengah melakukan proses pengiriman crane yang membutuhkan waktu 1 sampai 2 Minggu ke Vietnam. Penyewaan crane di luar Indonesia tersebut merupakan aksi pertama kali yang dilakukan perseroan.
Eddy menyampaikan, perseroan kedepannya akan menjajaki hal yang sama apabila terdapat kesempatan. Terkait kinerja keuangan, dia mengatakan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 20% tahun 2021 dibandingkan realisasi tahun 2020.
Baca juga: Usai Listing, Superkrane Incar Kontrak USD100 Juta hingga 2021
Saat ini, perseroan belum bisa menyampaikan laporan keuangan akhir tahun lalu karena masih dalam tahapan audit. Tahun ini, perseroan belum menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex), seiring masih berlangsungnya pandemi Covid-19. Namun, perseroan masih memiliki pendanaan dari Bank Jerman yang bisa digunakan kapan saja. Pada Maret 2020, perseroan telah mendapatkan pinjaman dari Bank Jerman, yakni Landesbank Baden-Wurttemberg (LBBW), senilai 17,93 juta euro. Jumlah transaksi material tersebut setara dengan 46,39% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir di 31 Desember 2018.
Perseroan mengungkapkan, fasilitas pinjaman ini diberikan dalam jangka waktu dari 9 Maret 2020 selama sekitar 20 bulan sampai tanggal 31 Januari 2022. Pinjaman bertahap ini akan digunakan untuk membeli aset perusahaan yang berupa alat-alat berat secara bertahap dan bunga pinajaman EURIBOR +0,95% dan tidak ada jaminan. Pinjaman tersebut bertujuan untuk mendanai penambahan alat berat yang bisa disewakan kepada pelanggan sebagia upaya untuk mengembangkan kinerja perseroan sekaligus menambah aset perseroan yang berdampak positif untuk semua pemegang saham.
(Fakhri Rezy)