JAKARTA - Harga emas turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi), terseret aksi ambil untung setelah naik selama empat hari berturut-turut. Harga emas turun ketika dolar AS menguat terangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat dan harapan dorongan pertumbuhan dari stimulus fiskal AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok 15,9 dolar AS atau 0,86 persen menjadi ditutup pada 1.826,80 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (10/2/2021), emas berjangka terangkat 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.842,70 dolar AS.
Emas berjangka juga naik 3,3 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.837,50 dolar AS pada Selasa (9/2/2021), setelah melonjak 21,2 dolar AS atau 1,17 persen menjadi 1.834,20 dolar AS pada Senin (8/2/2021), dan melambung 21,8 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.813,00 dolar AS pada Jumat (5/2/2021).
"Ketidakmampuan emas untuk diperdagangkan kembali di atas level 1.850 dolar AS telah memicu aksi ambil untung karena penurunan tajam dolar AS telah mereda," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.
Baca Juga: Harga Emas Antam Jadi Segini Jelang Imlek
Membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lainnya, dolar telah merangkak bangkit dari level terendah dua minggu.
"Minat investor tampaknya telah bergeser ke platinum yang telah menikmati reli 150 dolar AS selama seminggu terakhir meskipun kami melihat aksi ambil untung pada level saat ini," tambah Wong.
Emas berada di bawah tekanan karena alasan teknis, menyusul kenaikan empat sesi perdagangan berturut-turut, kata para analis pasar.