Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Pilihan Investasi bagi Milenial

Alya Ramadhanti , Jurnalis-Jum'at, 19 Februari 2021 |05:43 WIB
5 Pilihan Investasi bagi Milenial
Milenial (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

3. Obligasi

Tarif imbal hasilnya berkisar antara 7-9% per tahun dan umumnya memiliki waktu investasi yang panjang (lebih dari 3 tahun). Secara umum terdapat 2 jenis obligasi, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah (dikenal ORI dan SUN) dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan obligasi yang dikeluarkan pemerintah dan dilindungi undang-undang sehingga terhindar dari peluang gagal bayar.

Sementara obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak memiliki jaminan seperti ini, akan tetapi investasi di instrument obligasi memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan investasi saham dan reksadana.

4. Saham

Untuk bisa berinvestasi saham, harus membuka rekening sekuritas di salah satu perusahaan sekuritas yang ada. Adanya gerakan nabung saham akhir-akhir ini membuat milenial mudah dalam berinvestasi produk saham. Hanya dengan bermodalkan Rp100.000, sudah bisa memiliki akun dan berinvestasi salah satu perusahaan sekuritas.

Keuntungan yang didapat investasi saham adalah kesempatan memperoleh dividen (bagi hasil keuntungan) dari perusahaan. Keuntungan lain adalah bisa memperoleh capital gain, yaitu keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli. Perlu diingat juga selain mendapat capital gain, bisa juga memiliki risiko capital loss, yakni kerugiannya. Investasi saham memiliki tingkat perubahan atau ketidakpastian yang tinggi. Oleh karena itu perlu belajar lebih jauh terkait cara analisis dan pemilihan portofolio saham yang cocok dan sesuai skala risiko yang dimiliki.

5. Reksadana

Untuk yang belum memiliki kemapuan dalam mengelola investasi saham, bisa mencoba produk reksadana. Reksadana merupakan produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman. Umumnya manajer investasi menjanjikan imbal hasil 10-20% per tahun.

Produk reksadana juga sama-sama memiliki risiko penurunan nilai seperti halnya saham. Namun risiko ini lebih kecil sebab dikelola oleh manajer investasi. Nantinya manajer akan melakukan pemilihan portofolio saham, obligasi, valas atau produk keuangan lainnya dengan skala risiko tertentu.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement