"Konsumen juga memerlukan pengalaman wisata baru dan individual based. Covid-19 mengubah paradigma culture of sharing menjadi culture of distancing," ungkap Sandi.
Para wisatawan cenderung lebih memilih untuk berlibur di tempat yang menyediakan pengalaman "berjarak", contoh staycation di hotel atau villa yang jauh dari keramaian.
"Dulu pariwisata kita number oriented, sekarang fokus kita ke quality dan sustainability. Kita ingin memperbaiki dari tourism experience, juga dampak ke lingkungan, devisa, daya dukung lingkungan, dan citra kita sebagai tujuan wisata," tandasnya.
Sandi menyampaikan, untuk pariwisata, pulau Bali kembali menjadi tulang punggung, dan sedang dikembangkan untuk wisata yoga. "Ditambah dengan hadirnya KEK MNC Lido City di Bogor, semoga parekraf kita bisa bangkit, dan thriving," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)