Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menilik Budidaya Lobster dari Tahun ke Tahun sejak 1990

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 08 Maret 2021 |16:12 WIB
Menilik Budidaya Lobster dari Tahun ke Tahun sejak 1990
Lobster (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Rokhmin Dahuri memaparkan kondisi dan perkembangan budidaya benih lobster di Indonesia dari tahun ke tahun. Di mana budidaya benur lobser ini sudah dinilai sejak awal tahun 1990-an.

Pada tahun 1990-1997, sebagian kecil nelayan sudah mulai membesarkan lobster di KJA sebagai pekerjaan sampingan di Desa Telong Elong dan Ekas, Lombok. Kemudian pada 1998. ADB melalui proyeksi Co-Fish memprakasai budidaya lobster di Desa Telong Elong dan Ekas, Lombok.

Baca Juga: Terungkap! Polemik Ekspor Benih Lobster Ternyata sejak 1990

Lalu pada 2001 hingga 2007, sekitar 400 sampai 500 nelayan puerulus atau lobster menangkap kurang lebih 250.000 pueruli (lobster per tahun di tiga sentra puerulus Lombok. Kemudian pembesaran lobster dilakukan di Desa Telong Elong dan Ekas, Lombok.

Adapun jumlah pembudidaya pembesaran kurang lebih 500 dan produksinya mencapai 50 hingga 80 ton per tahun. Selanjutnya, pada 2007, The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) terlibat dalam pengembangan budidaya lobster di Indonesia.

Baca Juga: Basmi Sindikat Ekspor Ilegal Benih Lobster hingga ke Akarnya

“Pada saat itu sebenarnya kapasitas budidaya sudah ada. Ini lah kronologis sejak 1990 kita sudah berusaha budidaya sampai 2001,”ujarnya dalam diskusi virtual, Senin (8/3/2021).

Lalu pada 2008 hingga 2012, melalui proyek ACIAR, jumlah lobster yang ditangkap meningkat. Semula hanya sekitar 250.000 kemudian menjadi 600.000 per tahun dengan produksi lobster mencapai 80 hingga 160 ton per tahun di 1.000 KJA.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement