Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wamen Tiko Bocorkan 2 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Ini

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 10 Maret 2021 |18:04 WIB
Wamen Tiko Bocorkan 2 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Ini
saham (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeberkan dua anak usaha perseroan pelat merah yang akan melantai ke pasar modal Indonesia atau initial public offering (IPO) pada 2021. Salah satunya adalah PT Pertamina Geothermal (Persero), anak usaha PT Pertamina (Persero).

Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyebut, langkah Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini menjadi peluang bagi perseroan negara tersebut. Meski begitu, dia tidak merinci alasan Pertamina Geothermal melangkah ke Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.

Baca juga: IPO, Berkah Beton Sadaya Kantongi Dana Rp200 Miliar

Selain anak usaha Pertamina, PT Telkom Indonesia (Persero) juga akan mengantar anak usahanya Go Public. "Tahun 2021 ini dua perusahaan berpeluang IPO dari perusahaan Telkom terbesar di Indonesia dan juga Pertamina Geothermal," kata dia dalam gelaran Market Outlook 2021 Rabu (10/3/2021).

Setidaknya akan ada 8-12 perseroan yang bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga beberapa tahun mendatang.

 Baca juga: 26 Perusahaan Antre IPO, BEI: Belum Ada dari Golongan BUMN

Merespon hal tersebut, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai, rencana IPO perusahaan BUMN disebut akan dibanjiri peminat oleh investor Indonesia. Tercatat, da dua faktor yang mendorong tingginya minat para investor.

"Faktor pertama, memang saham-saham BUMN lebih dipercaya oleh publik, ini biasanya lebih diminati. Faktor kedua adalah BUMN ini lebih dikenal biasanya perusahaan-perusahaannya dan lebih bisa dipercaya karena punya pemerintah," ujar Hans saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Perusahaan plat merah yang telah go public bisnisnya berpeluang memiliki sustainable atau berkelanjutan yang lebih tinggi, meskipun ada yang mengalami kerugian dan memiliki kinerja tidak bagus.

"Nah kalau di swasta kadang-kadang ga seperti itu, bisnisnya bagus mendadak ada masalah, kemudian bisa aja bentar-bentar perusahaannya hilang sehingga sahamnya Rp50. Biasanya BUMN sangat dipegang pemerintah cenderung ga akan seperti itu. Jadi, itu yang menyebabkan biasanya BUMN lebih dipercaya, lebih disukai oleh investor di Indonesia," kata dia.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement