Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ritel Terus Terdampak PPKM, Pengusaha Mal Minta Percepat Vaksinasi

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Minggu, 14 Maret 2021 |09:07 WIB
Ritel Terus Terdampak PPKM, Pengusaha Mal Minta Percepat Vaksinasi
Mal (Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Tahun 2020 peritel menjadi salah satu yang terdampak pandemi. Menurutnya, kebijakan pembatasan menjadi faktor ritel sangat terdampak.

“Jadi ritel itu terdampak karena PSBB, PSBB yang ketat, PSBB yang mengunci, menutup mal dan ritel, kemudian juga PSBB yang berkelanjutan ya. Jadi, kita terdampak sekali dengan PSBB karena apa? Karena kita tahu dengan PSBB maka masyarakat atau konsumen itu diminta untuk stay at home, untuk work from home,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (14/3/2021).

Baca juga: Kondisi Pengusaha Ritel: Prihatin, Kita Harus PHK Karyawan

Roy menjelaskan, dengan adanya kebiasaan baru tersebut secara otomatis membuat kunjungan ke ritel modern atau kunjungan ke mal itu berkurang drastis. Oleh karena itu, produktivitas dari ritel tidak maksimal atau under performed.

“Kenapa kita katakan demikian? Ini didasarkan atas hal yang pertama, misalnya itu dari survei Bank Indonesia (BI) indeks penjual riil kita itu di sepanjang tahun 2020 berada pada situasi pertumbuhan yang minus. Minusnya dimulai dari bulan April-Mei ketika bulan Ramadan, Lebaran tahun lalu itu minusnya sangat signifikan,” jelasnya.

 Baca juga: PPKM Mikro Jadi Start Recovery Ekonomi 2021

“Disurvei oleh BI indeks penjualan riil kita minus 20,6, bulan Juni minus 17,3, bulan Juli minus 12,6, kemudian bulan Agustus minus 10, dst. Artinya, sepanjang tahun 2020 indeks penjualan riil itu tidak positif. Tapi minus di bawah angka 10% ya. Itu yang membuat dasar daripada produktivitas kita lemah,” tambah dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement