JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD2,01 miliar pada periode Februari 2021. Surplus tersebut lebih tinggi dari Januari 2021 yang juga mencatatkan surplus sebesar USD1,96 miliar.
Ekonom Universitas Indonesia Telisa Falianty memprediksi surplus yang dialami oleh Indonesia bisa dirasakan paling lama hingga semester I.
Baca Juga:Â Impor Mulai Menanjak, Begini Dampaknya ke Ekonomi RI
"Neraca dagang kita surplusnya paling bisa ditahan sampai semester I. Surplus itu akan semakin tipis bahkan bisa defisit," katanya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (16/3/2021)
Dia memprediksi, perdagangan Indonesia masih surplus sampai triwulan II meski pun tipis. Kondisi itu dipengaruhi oleh kinerja ekonomi yang semakin membaik.
Baca Juga: Kurangi Masalah Neraca Dagang, RI Tinggalkan Rezim Subsidi Energi
Telisa menjelaskan, jika ekonomi Indonesia pulih artinya konsumsi sudah meningkat. Ketika konsumsi meningkat, maka industri akan memproduksi barang, sehingga kebutuhan akan impor pasti tinggi.
"Kalau ekonomi kita semakin membaik kebutuhan impor meningkat," terangnya