JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penguatan pada perdagangan akhir pekan. Mata uang Garuda ditutup menguat tipis 9 poin (0,06%) atau di level Rp14.418 per dolar
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Rupiah menguat terdorong sentimen global. Dia melihat trend penurunan di pasar keuangan baru-baru ini mendorong kenaikan imbal hasil surat utang AS, dan mendorong perbankan melakukan melakukan aksi jual obligasi. Kondisi ini membuat harga obligasi semakin tertekan.
Baca Juga:Â Rupiah Melemah Tipis di Rp14.436/USD
"Imbal hasil naik karena ada permintaan yang lesu selama lelang catatan Treasury tujuh tahun pada hari Kamis. Beberapa investor menyatakan keprihatinan bahwa akan ada aksi jual pasar obligasi lagi dalam tiga bulan ke depan sehubungan dengan penurunan pasar keuangan baru-baru ini," katanya dalam riset hariannya, Jumat (26/3/2021)
Di sisi lain, klaim pengangguran mingguan AS mengalami penurunan ke level terendah satu tahun yakni 684.000, atau turun dari 781.000.
Baca Juga:Â Rupiah Kian Melemah ke Rp14.426/USD, Ada Apa?
Sementara itu, investor masih menunggu rilis data pengeluaran pribadi pada bulan Februari, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi AS.
Sedangkan di Eropa, beberapa negara memasuki pembatasan Covid-19 untuk mengekang gelombang kasus ketiga.
Follow Berita Okezone di Google News