JAKARTA - Kilang minyak Balongan milik PT Pertamina (Persero), Refinery Unit (RU) VI di Balongan Indramayu, Jawa Barat terbakar pada Senin dini hari (29/3/2021). Kilang minyak balongan ini ditargetkan menjadi kilang terkemuka di Asia pada 2025.
Dalam laporan keberlanjutan PT Pertamina (Persero) pada 2016 lalu, manajemen mencatat, kilang RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya. Kilang milik perseroan negara ini merupakan sentra bisnis.
Baca Juga: Mengintip Proyek Kilang Pertamina Balongan yang Terbakar, Beroperasi sejak 1994
Dari segi pendapatan, kilang yang juga disebut sebagai kilang Balongan memberikan kontribusi besar bagi pendapatan Pertamina dan negara. Keunggulan RU VI Balongan salah satunya tercermin dengan pecapaian hasil yang dicatat lebih unggul di antara kilang minyak bumi lainnya di Indonesi.
"Untuk intensitas energi dengan menggunakan parameter Energy Intensity Index (EII) dan memiliki Nelson Complexity Index (NCI) tertinggi yang mampu mengolah residu menjadi produk bernilai jual tinggi," tulis laporan Pertamina yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (29/3/2021).
Baca Juga: Pertamina Investigasi Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan
Manajemen perseroan pelat merah juga melaporkan, melalui kerjasama RU VI Balongan dan seluruh pemangku kepentingan, maka optimisme menjadi kilang terkemuka di Asia pada 2025 dapat terwujud.
Keberlanjutan usaha RU VI Balongan tidak lepas dari misi BUMN sektor energi yakni mengoperasikan kilang dengan teknologi tinggi untuk mengolah crude dan naphtha menjadi produk BBM, BBK, NBBM dan Petkim. Hal itu dimulai dari proses perencanaan, proses produksi hingga penyalurannya.
Sesuai visinya, Pertamina dengan menjadikan kilang Balongan terkemuka di Asia, maka RU VI Balongan berkomitmen untuk senantiasa menjalankan kegiatan usahanya. Dalam dokumen tersebut juga dijelaskan, kilang Balongan telah menetapkan tiga pilar performance yaitu Reliability, Operation Excellent, dan Growth. Serta 4 pondasi sustainability yaitu leadership, mindset and capability, HSE and management infrastructure.