JAKARTA - Harga minyak dunia jatuh lebih dari 1% pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Terusan Suez dibuka kembali untuk lalu lintas dan dolar AS menguat saat para investor berhati-hati menjelang pertemuan penting oleh produsen minyak utama OPEC+.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei berkurang 84 sen atau 1,3%, menjadi ditutup pada USD64,14 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun USD1,01 atau 1,6% menjadi menetap di USD60,55 per barel, dilansir dari Antara, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga: Harga Minyak Naik Jelang Pertemuan OPEC+
Investor mengalihkan fokus ke pertemuan menteri OPEC+ pada Kamis (1/4/2021), di mana para analis memperkirakan kelompok tersebut akan memperpanjang pembatasan pasokan karena prospek permintaan yang redup.
Harga minyak acuan menahan kerugian dalam perdagangan pasca-penyelesaian setelah data industri menunjukkan persediaan minyak mentah AS membengkak 3,9 juta barel pekan lalu, kata sumber mengutip laporan mingguan American Petroleum Institute. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan peningkatan sekitar 100.000 barel.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik 2%, Sentuh Level USD61,42 per Barel
Data pemerintah jatuh akan dirilis pada Rabu pukul 10,30 waktu setempat (1430 GMT) Kapal-kapal bergerak melalui Terusan Suez lagi sehari setelah kapal tunda mengapungkan kembali kapal kontainer raksasa Ever Given, yang telah memblokir jalur tersebut selama hampir seminggu. Penumpukan 422 kapal bisa diurai dalam waktu tiga setengah hari, kata ketua kanal tersebut.
"Kenaikan harga yang terakumulasi selama blokade Suez, seperti yang diperkirakan, berumur pendek dan sekarang sedang terhapus dengan kembalinya lalu lintas normal secara bertahap," kata analis pasar minyak Rystad Energy, Louise Dickson.
Dolar naik terhadap mata uang utama lainnya dan naik ke level tertinggi satu tahun terhadap yen. Greenback yang lebih kuat membuat harga minyak dalam dolar lebih mahal dalam mata uang lain.