Share

6 Tips Atur Keuangan untuk Masa Depan Anak

Fariza Rizky Ananda, Okezone · Jum'at 02 April 2021 06:03 WIB
https: img.okezone.com content 2021 04 01 320 2387626 6-tips-atur-keuangan-untuk-masa-depan-anak-yfKQ11d1Mc.jpg Tips Mengatur Keuangan untuk Masa Depan Anak. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)

JAKARTA – Memiliki anak menjadi anugerah bagi setiap keluarga. Walaupun begitu, memiliki dan membesarkan anak tentu saja tidak gratis. Butuh persiapan keuangan yang matang agar anak bisa mendapatkan hal terbaik.

Namun, hal tersebut bukan menjadi alasan orang tua untuk panik. Dengan sedikit persiapan, orang tua bisa membesarkan anak dengan baik, terlepas dari berapa pun penghasilan yang didapat.

Berikut cara mempersiapkan keuangan sebelum memiliki anak, dilansir dari Budget Direct, Jumat (2/4/2021):

1. Mulai kebiasaan menabung

Jika belum memiliki tabungan, maka mulailah sesegera mungkin. Pertimbangkan pendapatan keluarga, khususnya pendapatan yang akan diperoleh setelah bayi lahir, misal apakah pasangan akan bekerja juga atau tidak. Tentukan berapa persentase dari pendapatan itu yang berpotensi untuk ditabung.

Baca Juga: Tips Dasar Mengelola Keuangan yang Harus Diketahui Semua Orang

Tabungan, baik itu tabungan pendidikan anak, dana darurat, atau kebutuhan lain, adalah suatu keharusan mutlak bagi orang tua yang memiliki anak. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi kekhawatiran bisa dikurangi dengan menyisihkan uang dari sekarang.

2. Tentukan anggaran keuangan

Anggaran atau budgeting bisa membantu orang tua mengetahui dengan tepat berapa banyak uang yang harus mereka belanjakan selama sebulan, dan anggaran ini mencegah mereka secara tidak sengaja melakukan pembelian dengan uang tunai di alokasi kebutuhan lain. Pertimbangkan biaya yang akan datang: popok, susu formula, pakaian, mainan, kursi bayi, biaya penitipan anak, dan masih banyak pengeluaran lain.

Baca Juga: 5 Cara Ajarkan Keuangan sejak Dini ke Anak

Jadi, luangkan waktu, duduklah dengan pasangan, dan lakukan sedikit riset sambil merencanakan anggaran baru yang sesuai dengan kebutuhan anak. Kurangi pengeluaran seminim mungkin.

3. Berinvestasi di asuransi

Hal pertama yang harus dilakukan sehubungan dengan asuransi kesehatan adalah meninjau kembali polis dan menentukan kembali mana yang ditanggung, mana yang tidak. Jika ingin memastikan anak diasuransikan, orang tua juga harus pertimbangkan untuk memperpanjang pertanggungan.

Asuransi jiwa untuk melindungi keluarga jika salah satu dari orang tua meninggal secara tidak terduga, Asuransi kesehatan agar bayi bisa mendapatkan imunisasi dan pemeriksaan rutin, bahkan asuransi mobil yang mencakup kursi bayi. Itu semua penting dan perlu dipersiapkan sebelum si kecil datang.

Follow Berita Okezone di Google News

4. Hindari pembelian impulsif

Beberapa orang tua sering kalap ketika membeli kebutuhan bayi—baju, mainan, makanan—di setiap kesempatan yang mereka punya. Seringkali mudah tergoda ketika melewati toko perlengkapan anak. Setelahnya mungkin mereka akan menyesal karena banyak uang yang dihabiskan untuk barang yang tidak terlalu penting.

Alih-alih membeli barang baru, pertimbangkan untuk berbelanja barang bekas, atau bertanya kepada kerabat dekat apakah ada yang memiliki barang bekas yang mungkin tersedia. Anak tidak akan peduli tentang jenis label piyama barunya, mainan yang mereka punya, dia hanya akan peduli tentang kenyamanan. Belanjakan uang untuk hal yang lebih penting.

5. Jual barang yang tidak diperlukan, untuk penghasilan tambahan

Tidak membeli barang baru yang terlalu mahal dapat menghemat banyak uang, tetapi bagaimana dengan barang yang sudah dimiliki? Mungkin banyak sekali barang yang memenuhi rumah, namun ternyata tidak terlalu penting bahkan tidak pernah digunakan.

Singkirkan barang-barang itu dengan menjualnya. Adakan garage sale, atau manfaatkan e-commerce atau iklan baris di koran. Dari situ, orang tua bisa mendapatkan pendapatan tambahan.

6. Bersiap untuk hal terburuk

Setelah memiliki anak, orang mungkin akan sadar akan berbagai kemungkinan yang terjadi di masa depan anaknya. Tidak ada salahnya untuk mempersiapkan rencana warisan atau surat wasiat. Pengacara yang baik akan membantu untuk menyusun rencana warisan yang akan membantu mempersiapkan keluarga untuk menghadapi yang terburuk.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini