Selanjutnya, untuk komoditas bijih nikel, pada tahun 2021 Antam menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 8,44 wmt dan penjualan bijih nikel ditargetkan sebesar 6,71 juta wmt. Target penjualan bijih nikel meningkat 104% dibandingkan capaian penjualan bijih nikel unaudited tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.
"Ini seiring dengan meningkatnya bijih nikel di dalam negeri seiring dengan aktivitas smelter domestik karena membaiknya industri dan komoditi nikel di dalam negeri," tuturnya.
Baca Juga: Kaesang soal Harga Saham Antam Tembus Rp4.000
Sementara untuk komoditas emas, Antam menargetkan produksi di tahun 2021 sebesar 1,37 ton emas dan penjualan emas sebesar 18 ton emas.
"Penjualan emas Antam mencatatkan kinerja yang sangat positif di tengah kondisi pandemi. Hal tersebut tergambar dari capaian penjualan emas Antam di tahun 2020 yang menjadi penyumbang terbesar dari pendapatan perusahaan dengan nilai Rp19,36 triliun atau 71% dari total penjualan sepanjang 2020," jelas Kunto.
(Feby Novalius)