JAKARTA - Dolar AS jatuh ke level terendah dua minggu terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang membukukan keuntungan setelah penguatan Maret dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah dari tertinggi baru-baru ini memberikan tekanan pada mata uang AS.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, turun 0,239 persen menjadi 92,341, terendah sejak 23 Maret.
Dolar telah meningkat tahun ini bersama dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS, karena investor bertaruh Amerika Serikat akan pulih lebih cepat dari pandemi virus corona daripada negara maju lainnya, di tengah stimulus besar-besaran dan vaksinasi agresif.
Baca Juga: Indeks Dolar Sentuh Level Tertinggi selama Empat Bulan
Kenaikan indeks dolar 2,5 persen pada Maret adalah kenaikan bulanan terbesar bagi greenback sejak akhir 2016.
"Saya kira kami melihat beberapa aksi ambil untung untuk memulai kuartal baru," kata John Doyle, wakil presiden transaksi dan perdagangan di perusahaan pembayaran valas Tempus Inc.
“Imbal hasil surat utang pemerintah telah memainkan peran dalam membantu dolar menemukan pijakannya. Imbal hasil yang lebih rendah hari ini akan menambah pemicu pada kenaikan ekuitas dan juga mengurangi permintaan untuk greenback."