Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Erick Thohir Sebut BUMN Punah Sangat Membahayakan Ekonomi RI

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 07 April 2021 |13:39 WIB
Erick Thohir Sebut BUMN Punah Sangat Membahayakan Ekonomi RI
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Okezone.com/BUMN)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai punahnya perseroan negara sangat membahayakan bagi laju pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, pertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbangkan dari BUMN.

Kementerian BUMN tidak mengelak bahwa dinamika bisnis, baik di level global dan regional, mengalami perubahan signifikan. Perubahan itu seiring dengan perkembangan teknologi yang mengharuskan pelaku bisnis menyesuaikan diri, khususnya menguatkan pasarnya dengan basis digitalisasi.

Baca Juga: BUMN Karya Rugi Karena Penugasan Tak Sesuai

Dinamika ekonomi dan sosial itu, kata Erick, perlu dijawab oleh perusahaan pelat merah, jika tidak, maka perusahaan diyakini punah atau mati.

"Yang tidak kalah pentingnya, perusahaan BUMN bisa bersaing dan berkembang. Dan tentu, kalau perusahaan BUMN berkembang, tentunya yang namanya depression akan terjadi. Tapi kalau BUMN-nya mati, kalah di persaingan, ini yang membahayakan, karena pertiga dari kekuatan ekonomi di Indonesia adalah BUMN," ujar Erick, Rabu (7/4/2021).

Baca Juga: BUMN Karya Merugi, Dahlan Iskan: Sumber Pendanaan Sudah Mentok

Bukan saja di sektor PDB, eksistensi BUMN pun berdampak besar pada masyarakat. Tugas BUMN sebagai pelayan publik (public servis) dinilai fundamental bagi masyarakat. Karenanya, kesimbangan dan penyesuaian BUMN pada perubahan jaman pun akan berpengaruh pada aspek pelayanan perusahaan.

"Public servis yang dilakukan BUMN ini dahsyat di masyarakat. Tidak hanya pelayananan, tetapi ketika terjadi bencana, terjadi harga yang tidak balance, BUMN itu hancur. Itulah keseimbangan-keseimbangan yang terus kita jaga, dan kita mau BUMN-nya terus berkembang dan bisa bersaing seperti halnya yang saya sampaikan di industri perbankan," tutur dia.

Mantan Bos Inter Milan itu mengaku khawatir terhadap posisi perseroan negara saat ini. Digitalisasi menuntut adanya perubahan paradigma dan penyesuaian para pelaku bisnis. Erick melihat, perubahan itu terjadi secara cepat dan harus diantisipasi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement