Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar Melemah Menanti Data Inflasi AS

Antara , Jurnalis-Selasa, 13 April 2021 |07:47 WIB
Dolar Melemah Menanti Data Inflasi AS
Dolar (Reuters)
A
A
A

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya melemah 0,04 persen menjadi 92,164. Indeks bertahan di atas level terendah tiga minggu di 91,995 yang dicapai pada Kamis (8/4/2021).

Euro sedikit berubah pada 1,1900 dolar AS.

Imbal hasil obligasi turun dari tertinggi sesi tetapi lebih tinggi pada hari sebelum Departemen Keuangan akan menjual obligasi 30 tahun pada Selasa waktu setempat, dan setelah lelang Senin (12/4/2021) melihat permintaan yang baik.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Minggu bahwa ekonomi AS berada pada "titik perubahan" dan tampaknya akan rebound kuat dalam beberapa bulan mendatang, tetapi ia juga memperingatkan risiko yang berasal dari pembukaan kembali yang tergesa-gesa.

Presiden Fed Boston, Eric Rosengren juga mengatakan pada Senin (12/4/2021) bahwa ekonomi AS dapat mengalami rebound yang signifikan tahun ini berkat kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif, meskipun pasar tenaga kerja masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan.

Bitcoin melemah di sekitar level USD60.000 pada Senin (12/4/2021) dan bertahan sedikit di bawah rekor tertinggi USD61.782 yang dicapai bulan lalu.

Sterling naik 0,22 persen menjadi USD1,3724 karena para pedagang menyambut baik fase terbaru dari rencana pembukaan kembali ekonomi pemerintah Inggris.

Dolar juga melemah 0,19 persen menjadi 109,44 yen versus mata uang Jepang.

Para analis ING mencatat bahwa spekulan telah memangkas posisi net short dolar mereka selama 12 minggu berturut-turut, yang dapat membuktikan hambatan untuk kenaikan dolar lebih lanjut.

"Pada tahap ini, dolar telah kehilangan semua 'keuntungan' posisinya, memiliki posisi spekulatif netral, yang menunjukkan bahwa kita tidak akan lagi melihat reli dolar terhadap sebagian besar mata uang G10 yang diperburuk oleh pelepasan posisi jual dolar," tulis mereka.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement