Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pendapatan Anjlok 54%, Ramayana Rugi Rp138 Miliar

Aditya Pratama , Jurnalis-Kamis, 15 April 2021 |10:30 WIB
Pendapatan Anjlok 54%, Ramayana Rugi Rp138 Miliar
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatatkan kerugian sepanjang tahun 2020. Pada laporan keuangan tahunan, Perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp138,87 miliar dibanding tahun 2019 laba sebesar Rp647,89 miliar.

Baca Juga: Siapkan Rp350 Miliar, Ramayana Bakal Buyback Saham

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar Rp2,52 triliun atau turun 54,82 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,59 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp20,60.

Adapun pendapatan usaha Perseroan terdiri atas penjualan barang beli putus dan komisi penjualan konsinyasi. Penjualan barang beli putus tercatat Rp2,06 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp4,57 triliun dan komisi penjualan konsinyasi tercatat Rp466,26 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp1,01 triliun.

Baca Juga: Ramayana PHK 421 Karyawan

RALS mencatatkan adanya penurunan beban pokok penjualan barang beli putus di tahun 2020 menjadi Rp1,45 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,10 triliun. Beban penjualan juga menurun menjadi Rp106,96 miliar dari sebelumnya Rp405,12 miliar serta beban umum dan administrasi turun menjadi Rp1,26 triliun dari sebelumnya Rp1,51 triliun.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp168,42 miliar, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp320,66 miliar dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp501,64 miliar.

Ramayana Lestari Sentosa mencatatkan liabilitas sebesar Rp1,56 triliun dan ekuitas Rp3,71 triliun. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp5,28 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp5,64 triliun.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement