CHICAGO - Harga emas naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya. Harga emas naik karena penurunan imbal hasil obligasi AS, sehingga mengangkat daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange naik USD7,8 atau 0,44% menjadi USD1.778,40 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (19/4/2021), emas berjangka terpangkas USD9,6 atau 0,54% menjadi USD1.770,60.
Emas berjangka melonjak USD13,4 atau 0,76% menjadi USD1.780,20 pada Jumat setelah melambung USD30,5 atau 1,76% menjadi USD1.766,80 pada Kamis (15/4/2021), dan merosot USD11,3 atau 0,65% menjadi USD1.736,30 pada Rabu (14/4/2021).
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp6.000, Berikut Rinciannya
"Momentum kenaikan emas baru-baru ini telah didorong oleh fakta bahwa obligasi ditawar dengan baik dan dolar AS berada di bawah tekanan," kata Kepala Perdagangan Logam Mulia BMO,Tai Wong, dikutip dari Antara, Rabu (21/4/2021).
Imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah, sementara indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,2% tetapi mencapai level terendah dalam sekitar tujuh minggu di awal sesi.
Baca Juga: Harga Emas Turun 0,54% Jadi USD1.770/USD
“Emas kemungkinan akan bertahan di kisaran baru USD1.760-USD1.810 sampai kita mendapatkan pendorong pasar yang jelas. Kami mungkin perlu menunggu FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) dan melihat apakah ada perubahan nada serta bagaimana putaran lelang obligasi berikutnya, tetapi secara keseluruhan obligasi terasa diminati," kata Wong.