Boni mengatakan saat ini di Indonesia terdapat 170 juta pengguna aktif berbagai platform media sosial, dengan rata-rata penggunaan 8 jam 52 menit setiap harinya. Masyarakat Indonesia sendiri termasuk yang paling aktif bermedia sosial.
Angka ini merupakan indikasi bahwa masyarakat Indonesia sudah familiar dengan perangkat digital. Namun Boni mengatakan, tantangannya adalah bagaimana meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia.
Literasi digital adalah basic skill yang diperlukan agar masyarakat semakin cerdas membuat dan mengolah informasi yang beredar di dunia maya.
"Ada area yang harus dipahami, masih banyak yang harus diberikan literasi terkait dengan keamanan informasi. Ini penting sekali," ujar Boni.
Untuk mendorong transformasi digital secara nasional, diperlukan dorongan dari dua arah yakni pemerintah dan swasta, serta masyarakat itu sendiri. Pemerintah dibantu sektor swasta, perlu menciptakan ekosistem digital yang lebih maju dari sisi infrastruktur dan kebijakan, di sisi lain masyarakat perlu secara aktif beradaptasi.
Pemerintah pun telah mempersiapkan berbagai program pengembangan untuk masing-masing lapisan masyarakat. Mulai dari program basic peningkatan literasi digital dengan Siberkreasi, level intermediate dengan Digital Talent Scholarship (beasiswa untuk belajar kemampuan teknis), hingga level advanced berupa Digital Leadership Academy.
"Kita masih memiliki target memenuhi 9 juta kebutuhan talenta digital sampai 15 tahun mendatang. Program ini adalah upaya untuk melakukan scale-up bagi talenta digital di Indonesia," kata Boni.
(Dani Jumadil Akhir)