Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi Sirkular Bisa Sumbang Rp642 Triliun ke PDB

Antara , Jurnalis-Kamis, 27 Mei 2021 |17:49 WIB
   Ekonomi Sirkular Bisa Sumbang Rp642 Triliun ke PDB
Ekonomi RI (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Menurut kajian Bappenas penerapan ekonomi sirkular berpotensi menghasilkan tambahan produk domestik bruto (PDB) nasional antara Rp593 triliun hingga Rp642 triliun.

"Penerapan ekonomi sirkular akan memberikan sejumlah dampak positif di Indonesia hingga 2030 mendatang. Salah satunya penambahan PDB," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Arifin Rudiyanto pada seminar web bertajuk "Membangun Indonesia melalui Bisnis Berkelanjutan" di Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Arifin mewakili Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Dampak positif lain, lanjut Arifin, yaitu penciptaan 4,4 lapangan kerja baru jenis green job di Indonesia. Selain itu, sirkular ekonomi tentunya akan menurunkan emisi karbon ekuivalen hingga mencapai 126 juta ton pada 2030.

Baca Juga: Ekonomi Minus 0,74% Melompat Jadi 7%, Jokowi: Bukan Barang Mudah 

Arifin memaparkan peluang pada pemanfaatan ekonomi sirkular tersebut sangat penting untuk bisa dimanfaatkan dalam membangun ekosistem bisnis berkelanjutan.

"Hal ini diharapkan dapat mendorong pergeseran paradigma pelaku usaha yang tadinya hanya melaksanakan corporate social responsible (CSR), kini juga menerapkan creating share value (CSV). CSV merupakan pendekatan bisnis baru yang mengintegrasikan peningkatan kualitas sosial dan lingkungan dalam penciptaan nilai ekonomi," ungkap Arifin.

Menurut dia, CSV berbeda dengan CSR yang fokus pada kepatuhan standar komunikasi yang berlaku. Dengan menerapkan CSV, perusahaan memiliki kekuatan untuk menghadapi pertumbuhan global. Prinsip penerapan CSV yaitu "better fot business, better for world'.

Salah satu contoh penerapannya, kata Arifin, yakni mengganti sumber energi fosil menjadi nonfosil pada proses produksi.

"Contohnya, terdapat satu industri otomotif yang mengganti sumber energinya dari yang fosil menjadi nonfosil dengan biaya yang mereka keluarkan hanya 70 persen dari yang biasanya," ungkap Arifin.

Dia menambahkan penerapan ekonomi sirkular menjadi salah satu aksi dalam mencapai target-target pada sustainable development goals (SDG’s) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Hal-hal yang mulai dapat dilakukan perusahaan misalnya menghemat penggunaan listrik, mengefisienkan sumber daya air, dan memilih bahan baku yang lebih ramah lingkungan.

"Sebagai aksi nyata SDG’s, pebisnis dan pelaku usaha bisa mulai menerapkan ekonomi sirkular melalui penghijauan proses bisnisnya, yakni memproduksi produk hijau dan jasa yang mendukung keberlanjutan lingkungan," pungkas Arifin.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement