Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Fakta Gerai Giant Seluruh Indonesia Ditutup, Tangis Karyawan Pecah

Fariza Rizky Ananda , Jurnalis-Sabtu, 29 Mei 2021 |06:06 WIB
8 Fakta Gerai Giant Seluruh Indonesia Ditutup, Tangis Karyawan Pecah
Semua Giant Bakal Ditutup. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia di akhir Juli 2021 mendatang. Perusahaan akan fokus mengembangkan merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket, karena dinilai memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.

"Selain itu, PT Hero Supermarket Tbk. juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket," kata Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk (HERO) Patrik Lindvall melalui keterangannya, Selasa (25/5/2021).

Namun perlu diketahui, pada tahun 2018 PT Hero Supermarket Tbk sudah sempat menutup 26 gerainya. Sehingga, penutupan gerai di tahun 2021 ini bukan kali pertama.Info selengkapnya simak beberapa fakta mengenai penutupan gerai Giant berikut, dirangkum Okezone, Sabtu (29/5/2021).

1. Lima gerai Giant akan diubah jadi IKEA

Sebagai bagian dari fokus baru ini, PT Hero Supermarket Tbk. akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan.

Baca Juga: Viral! Tangis Karyawan Giant Pecah saat Tutup Selamanya

“Dalam kurun waktu dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA kami dibanding tahun 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022,” beber Patrik Lindvall.

2. Ambil ilmu bisnis dari tutupnya Giant

Tutupnya supermarket Giant adalah bukti fenomena yang disebut keruntuhan dari asset-heavy company. Asset heavy berarti perusahaan pengumpul aset fisik dan memiliki over head cost tinggi.

"Sebelum pandemi mereka sudah meradang 1,5 tahun ini. Selama 3 tahun terakhir ini kita menghadapi triple disruption sekaligus yaitu digital disruption, millennial disruption, dan yang paling berbahaya pandemic disruption. Ini membuat cashflow mereka tidak kuat untuk bangkit di masa pemulihan ekonomi ini sehingga terpaksa ditutup," ujar pengamat bisnis Yuswohady saat dihubungi Okezone, di Jakarta, Rabu (26/5/2021).

Baca Juga: 'Raksasa' Giant Tumbang, Cek 6 Fakta yang Harus Tutup Seluruh Gerai

3. Ini yang menjadi penyebab Giant gulung tikar

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, pandemi membuat pergerakan masyarakat dibatasi sehingga traffic pengunjung ke gerai dengan konsep hypermarket menjadi menurun. Selain itu pandemi juga membuat daya beli masyarakat melemah. Adanya pemutusan hubungan kerja dan potongan gaji membuat konsumsi rumah tangga menurun.

"Penyebab merosotnya kinerja sektor usaha dengan konsep hypermarket yakni masyarakat dibatasi mobilitasnya sehingga cenderung berbelanja di tempat yang terdekat dengan rumah yaitu seperti minimarket dan sejenisnya." Katanya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (26/5/2021).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement