JAKARTA - Petani beras dan kopi di Kawasan Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menghasilkan produk berkualitas yang berorientasi ekspor. Sekretaris Perusahaan LPEI Agus Windiarto mengatakan melalui peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal, pembangunan infrastruktur, pengembangan koperasi dan komoditi unggulan daerah setempat, maka pengembangan ekonomi kerakyatan dapat terwujud.
"Di situlah peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle atau SMV Kementerian Keuangan RI, senantiasa berupaya untuk meningkatkan kapasitas daerah agar dapat melakukan kegiatan ekspor dan meningkatkan pendapatan ekonomi wilayah," ujar Agus dilansir dari Antara, Rabu (1/6/2021).
Baca Juga: Ekspor Meningkat, RI Banyak Kirim Emas hingga Permata ke Swiss
Pelatihan diberikan selama tujuh bulan kepada 10 ketua kelompok tani yang merupakan anggota dari Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) yang tersebar di tiga desa yaitu, Desa Paspan, Tamansari, dan Telemung, dengan didampingi oleh PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara).
Pelatihan tersebut juga bertujuan untuk membantu para petani beras dan kopi agar memahami rantai produksi dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan standar ekspor. Hal itu tentu saja untuk menghasilkan kualitas produk yang berorientasi ekspor sehingga dapat meningkatkan daya saing produk tersebut.
Baca Juga: Lepas Ekspor, Airlangga Hartarto: Tingkatkan Ekspor Florikultura, Penuhi Ceruk Pasar Dunia
Dengan memiliki sertifikasi organik, diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan daya jual komoditi asal Banyuwangi di pasar global.
Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali, sehingga menjadikannya daerah perbatasan yang strategis.
Banyuwangi yang memiliki kawasan Taman Nasional Agrowisata Kawasan Ijen terkenal dengan keindahan alamnya, sehingga dijadikan tujuan wisata lokal maupun mancanegara.
Follow Berita Okezone di Google News