CHICAGO - Harga emas naik pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas menguat ketika investor menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang nantinya menentukan arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange naik USD1,1 atau 0,06% menjadi USD1.895,50 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka turun USD4,4 atau 0,23% menjadi USD1.894,40.
Baca Juga: Emas Antam Turun Rp3.000, Berikut Rincian Harganya
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger menilai, fundamental saat ini menguntungkan logam mulia karena The Fed tampaknya masih berpegang bahwa tren inflasi saat ini bersifat sementara. Dengan demikian, The Fed kemungkinan akan menjaga kebijakan moneter longgar untuk saat ini.
"Meskipun ada reaksi pasar spontan jika inflasi berjalan "lebih panas dari yang diperkirakan," The Fed kemungkinan akan tetap berpegang pada pandangannya bahwa setiap lompatan bersifat sementara," ujar Meger, dikutip dari Antara, Kamis (10/6/2021).
Baca Juga: Turun 0,23%, Harga Emas Tertekan Dolar AS
Pedagang akan memindai laporan indeks harga konsumen AS pada Kamis waktu setempat untuk mencari tanda-tanda bahwa Fed dapat mundur dari kebijakan moneter ultra-longgarnya. Pelaku pasar juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari yang sama.