JAKARTA – Perusahaan rintisan digital atau startup diprediksi masih menghadapi potensi gulung tikar hingga akhir tahun 2021. Hal tersebut disebabkan, banyak pendiri start up yang masih hanya bergantung pada investor selama pandemi Covid-19.
Ketua Umum StartUp Teknologi Indonesia, Handito Joewono menuturkan, fenomena startup adalah perusahaan baru atau perusahaan rintisan yang ingin maju cepat dengan mengoptimalkan teknologi.
Baca Juga: Kabar Baik, Startup Bisa Cari Pendanaan Baru di Pasar Modal
“Sebenarnya bisnis ini lumrah, banyak gitu. Tetapi memang satu tahun terakhir ini tingkat risikonya banyak sekali, ini yang memang mengkhawatirkan,” tuturnya dalam acara Market Review IDX Channel, Jumat (11/6/2021).
Handito menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir ini, pendirian perusahaan start up memang terbilang kurang kuat.
Baca Juga: Startup Energi Mulai Berkembang tapi Butuh Regulasi
“Pendirian start up company agak kalah kuat dalam beberapa bulan terakhir di semester pertama tahun 2021 ini. Karena yang tadinya diperkirakan dari 2020 masuk 2021 sudah mulai cepat-cepat bisa tampil lah, tapi ternyata engga,” jelas dia.