Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Berpotensi Lanjutkan Pelemahan di Akhir Pekan

Aditya Pratama , Jurnalis-Jum'at, 18 Juni 2021 |07:42 WIB
IHSG Berpotensi Lanjutkan Pelemahan di Akhir Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan melemah pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.006-6.082.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG terkonfirmasi break out MA5 dan menutup gap yang terbentuk di pekan lalu.

Baca Juga: Antisipasi IHSG Anjlok, BEI Masih Terapkan Trading Halt

"Indikator stochastic dan RSI bergerak bearish momentum dan MACD terlihat divergence negatif dengan histogram memberikan signal pelemahan lanjutan di akhir pekan dengan support resistance 6.006-6.082," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (18/6/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ANTM, BBTN, BSDE, JSMR, LSIP, WIKA.

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 10,12 poin atau 0,17% ke level 6.068,45, saham-saham pada sektor energy (-1.46%) dan barang konsumsi primer (-1.08%) memimpin pelemahan dan saham-saham di sektor teknologi (+2.05%), Industri (+0.67%) dan Keuangan (+0.21%) menguat gagal menahan IHSG di zona hijau.

Baca Juga: IHSG Lesu, Investor Wait and See Tunggu The Fed

Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di level 3.5% sesuai ekspektasi pasar di saat signal Taper Tantrum dan prospek suku bunga the Fed kian memanas pasca pertemuan FOMC semalam.

Sementara itu, Bursa Jepang melemah dengan indeks Nikkei (-0.93%) dan TOPIX (-0.62%) turun lebih dari setengah% sedangkan bursa saham Tiongkok dan Hong Kong menguat dengan indeks CSI300 (+0.42%) dan HangSeng (+0.43%) naik mendekati setengah%. China menggunakan langkah-langkah yang semakin kuat untuk menahan risiko terhadap sistem keuangan.

Pemerintah China dalam beberapa pekan terakhir memerintahkan perusahaan negara untuk mengekang eksposur komoditas mereka di luar negeri, memaksa bank domestik untuk menahan lebih banyak mata uang asing, mempertimbangkan pembatasan harga batubara termal, menyensor pencarian untuk pertukaran kripto dan secara efektif melarang broker menerbitkan target indeks ekuitas bullish.

Aturan baru akan melarang produk manajemen kas dari memegang sekuritas yang lebih berisiko dan membatasi penggunaan leverage mereka. Pada hari Kamis, seorang pejabat mengatakan China berencana untuk menjual logam dari cadangan negara.

Bursa Eropa membuka perdagangan dengan melemah. Indeks Eurostoxx (-0.36%), FTSE (-0.56%), DAX (-0.22%) dan CAC40 (-0.18%) turun diawal sesi perdagangan. Saham infrastruktur dan utilitas turun lebih dari sepersen di Eropa meskipun mayoritas saham disektor perbankan naik lebih dari 2%. Indeks Stoxx 600 Eropa turun untuk pertama kalinya dalam 10 hari.

Prospek suku bunga AS yang dinaikkan lebih cepat dari ekspektasi menjadi salah satu faktor. The Fed menargetkan kenaikan suku bunga 2 kali pada tahun 2023 hal ini maju dari rencana sebelumnya di tahun 2024 selain itu the Fed juga memberikan signal adanya pembahasan rencana pemangkasan pembelian obligasi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement