JAKARTA - PT Sentul City Tbk (BKSL) mengalami kerugian sepanjang tahun 2020. Dalam laporan keuangan tahunan 2020 , Sentul City rugi sebesar Rp608,78 miliar dibanding tahun 2019 laba sebesar Rp49,50 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (29/6/2021), pendapatan Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar Rp451,84 miliar atau turun 52,50% dari tahun sebelumnya sebesar Rp951,42 miliar, dengan rugi per saham dasar Rp9,35.
Baca Juga: 9,4 Ha Lahan Sentul City Dibeli Malaysia
Adapun pendapatan neto dari pihak ketiga Perseroan terdiri atas penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko dan apartemen, hotel , restoran dan taman hiburan, serta pengelolaan kota.
Penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko dan apartemen menyumbang terbesar ke pendapatan sebesar Rp260,85 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp689,85 miliar.
Baca Juga: BKSL Jual AEON Mall Sentul City, Harganya Rp1,9 Triliun
Kemudian, hotel, restoran dan taman hiburan tercatat Rp102,08 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp171,24 miliar, dan pengelolaan kota tercatat Rp88,90 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp90,32 miliar.
BKSL mencatatkan adanya penurunan beban pokok pendapatan di tahun 2020 menjadi Rp202,85 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp385,11 miliar, beban penjualan juga menurun menjadi Rp21,16 miliar dari sebelumnya Rp30,73 miliar. Sementara itu, beban operasi lainnya meningkat menjadi Rp355,62 miliar dari sebelumnya Rp133,05 miliar dan beban keuangan meningkat menjadi Rp318,76 miliar dari sebelumnya Rp199,74 miliar.
Arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp1,52 triliun, arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp56,23 miliar dan arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp1,35 triliun.
Sentul City mencatatkan liabilitas sebesar Rp8,12 triliun dan ekuitas Rp10,25 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp18,37 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp17,27 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)