Sementara itu, Faisal membeberkan beberapa industri manufaktur seperti nikel di Morowali juga berhasil tumbuh tinggi pada tahun ini dan mempengaruhi ekspor Indonesia.
"Rasanya belum pernah ekspor kita tumbuh setinggi ini, terakhir pada 2017 dan itu saja tumbuhnya 24%," ujar dia.
Oleh karena itu, Faisal meyakini bahwa implementasi PPKM tidak akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di bawah 3%. Hal itu didorong oleh ekspor dan investasi yang masih tinggi.
"Meski impor dan konsumsi rumah tangga akan turun karena PPKM, tetapi ekspor dan sebagian investasi kemungkinan masih tumbuh tinggi," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)