Pemegang saham juga memastikan ke depannya manajemen Garuda Indonesia akan fokus pada dua hal utama. Pertama, perubahan model bisnis dengan fokus pada layanan penerbangan domestik.
Kedua, negosiasi dengan lessor, baik lessor yang memang memiliki hubungan Business to business (B2B) dan juga lessor yang tersangkut kasus yang saat ini sudah masuk dalam proses hukum. Khusus Lesor B2B, Erick meminta kontraknya perlu dinegosiasi ulang.
“Ini momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya. Setiap prosesnya akan saya kawal penuh,” katanya.
Berikut susunan terbaru Dewan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia hasil RUPST
Komisaris
1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Timur Sukirno
2. Komisaris: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Abdul Rachman
Direksi
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
3. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
4. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
5. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
6. Direktur Layanan dan Niaga: Ade R. Susardi
(Dani Jumadil Akhir)