Untuk perusahaan teknologi, investor mesti bisa melihat kapitalisasi pasar (market cap), pangsa pasar (market share), atau metrics-metrics yang lain dan membandingkan kepada saham-saham teknologi yang sudah tercatat di Amerika Serikat atau belahan dunia yang lain.
Sementara itu, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, investor harus memperhatikan prospek perusahaan ke depannya jika ingin membeli saham unicorn.
Menurut Hans, investor harus menyadari bahwa perusahaan unicorn bukan perusahaan yang memperoleh keuntungan dengan instan dan cepat. Ia mencontohkan perusahaan digital di Amerika Serikat butuh waktu puluhan tahun untuk memperoleh keuntungan.
"Investor harus rasional dalam mengambil keputusan. Kita harus bisa melihat prospek ke depan apakah perusahaan unicorn ini akan menjadi market leader atau tidak. Karena, dari 5-6 perusahaan sejenis, hanya satu yang akan jadi pemenang. Jika kita berinvestasi di perusahaan teknologi, kita harus melihat sebagai investasi jangka panjang," ujar Hans.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)