Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hunian Berbasis TOD Dilirik Konsumen Kota Besar

Antara , Jurnalis-Senin, 23 Agustus 2021 |14:47 WIB
Hunian Berbasis TOD Dilirik Konsumen Kota Besar
Hunian TOD diminati masyarakat (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) potensial menarik minat konsumen di kota besar seperti Jakarta dan kawasan penyangganya Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi. Head of Advisory Services of Colliers International Indonesia Monica Koesnovagril menilai saat ini pemerintah tengah gencar mendukung proyek kepemilikan hunian melalui pemberian sejumlah insentif dan fasilitas pendanaan, termasuk untuk proyek-proyek hunian berbasis TOD hasil sinergi berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Dear Pengembang, Bangun Rumah Subsidi Harus Dipastikan Layak Huni

Sejumlah insentif tersebut diperkirakan menambah tingkat keterjangkauan hunian berbasis TOD oleh konsumen. Menurutnya, jika dijalankan dengan baik, TOD akan menjadi sebuah konsep hunian yang ideal bagi masyarakat. TOD merupakan hunian terintegrasi dengan sarana transportasi publik di tengah atau dekat dengan pusat kota sehingga bisa membantu masyarakat memangkas waktu perjalanan yang biasanya menjadi persoalan.

"Perjalanan menjadi lebih dekat, apalagi kalau misalnya TOD-nya ini LRT," ujar Monica dilansir dari Antara, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Rumah Tetap Bocor Meski Sudah Pakai Waterproofing? Ini Penyebabnya

Belum lama ini, pemerintah memperpanjang jangka waktu pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung negara untuk penyerahan rumah tapak atau satuan rumah susun bagi rumah komersial dengan harga di bawah Rp2 miliar per unit di pasar perdana.

Per Maret lalu, Bank Indonesia juga melonggarkan rasio Loan to Value (LTV) untuk mendorong sektor properti bangkit dari pandemi. Di luar itu, lembaga pembiayaan juga memberikan sejumlah keringanan.

Analis Samuel Sekuritas Olivia Laura menambahkan keberadaan insentif menjadi motor penggerak penjualan properti tahun ini. Hal itu terefleksikan dari penjualan seluruh emiten properti yang mencapai lebih dari 50 persen pada semester I 2021.

"Pertumbuhan tinggi karena basis tahun 2020 rendah. Kalau dibandingkan dengan sebelum pandemi di 2019, pertumbuhan di semester I 2021 juga cukup signifikan untuk beberapa emiten," ujar OIivia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement