Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks Dolar AS Melemah Selama 4 Hari Berturut

Antara , Jurnalis-Sabtu, 04 September 2021 |07:00 WIB
Indeks Dolar AS Melemah Selama 4 Hari Berturut
Dolar AS melemah (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indeks dolar AS jatuh untuk hari keempat berturut-turut terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Dolar melemah setelah laporan pekerjaan AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan kemungkinan akan membuat Federal Reserve tidak bergerak dalam mengurangi langkah-langkah stimulus besar-besarannya.

Data penggajian (payrolls) nonpertanian AS meningkat 235.000 pada Agustus, jauh di bawah perkiraan 728.000 pekerjaan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 5,2% dari 5,4% di bulan sebelumnya.

Baca Juga: Investor Pantau Data Ekonomi Terbaru, Dolar AS Menguat

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun ke level 91,941, terendah sejak 4 Agustus, dan terakhir turun 0,231% pada 92,014. Indeks dolar telah turun sekitar 0,7% selama minggu ini.

Dolar telah melemah di tengah ketidakpastian atas jalur kebijakan Fed. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan Jumat lalu (27/8/2021) bahwa pengurangan stimulus dapat dimulai tahun ini jika pertumbuhan lapangan kerja berlanjut namun bank sentral tidak akan terburu-buru untuk melakukannya.

Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah Tipis

Meningkatnya kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran pemulihan ekonomi dapat terhenti. Data pekerjaan kemungkinan akan menahan The Fed.

"Ini menambah perhatian atau fokus pada data Oktober, karena sekarang kami ingin melihat apakah ada tren," kata JB Mackenzie, direktur pelaksana untuk perdagangan berjangka dan valas di TD Ameritrade di Chicago.

"(The Fed) mencoba mengirim telegram bahwa jika ekonomi terus memanas dan mereka perlu mengambil tindakan, mereka akan melakukannya, dan transparansi itu penting bagi pasar dan itulah salah satu alasan utama Anda terus melihat tidak ada reaksi besar terhadap penurunan ini karena pasar merasa seolah-olah mereka telah diberi arah yang jelas."

Mackenzie mengatakan level 92 adalah level dukungan penting untuk greenback setelah bangkit kembali dari level itu pada awal Agustus.

Secara terpisah, data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas di sektor jasa-jasa tumbuh pada kecepatan yang moderat pada Agustus, dengan tanda-tanda bahwa kenaikan harga dan kendala pasokan mulai mereda.

Euro menguat terhadap greenback setelah laporan tersebut, menyentuh tertinggi 1,1909 menyamai level terbaiknya sejak 30 Juli.

Mata uang tunggal telah didukung oleh data awal pekan ini yang menunjukkan inflasi regional pada level tertinggi satu dekade dan komentar hawkish dari pejabat Bank Sentral Eropa menjelang pertemuan kebijakan pada 9 September.

Euro terakhir naik 0,15% menjadi 1,1891 dolar AS.

Yen Jepang naik 0,29% versus greenback menjadi 109,62 per dolar, menguat setelah data pekerjaan, tetapi menunjukkan sedikit reaksi terhadap keputusan Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk mundur pada akhir bulan.

Di pasar mata uang kripto, Bitcoin terakhir naik 2,2% menjadi 50.358,39 dolar sementara Ethereum terakhir menguat 4,48% menjadi 3.956,04 dolar setelah naik setinggi 4.025 dolar, menembus level 4.000 dolar untuk pertama kalinya sejak 15 Mei.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement