JAKARTA - Harga minyak dunia di level USD65-USD7 per barel dinilai nyaman bagi konsumen. Saat ini kelompok negara-negara produsen minyak terkemuka OPEC+ berusaha untuk mempertahankan kisaran harga tersebut dengan mengatur produksi.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, WTI Dipatok USD69,2/Barel
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kommersant yang diterbitkan pada Selasa, Kepala Lukoil Oil Company Vagit Alekperov mengatakan pembatasan produksi minyak akan tergantung pada kondisi pasar.
"Peraturan (produksi) bisa berbeda tergantung situasinya," kata Alekperov.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Balik Menguat Didukung Penurunan Stok AS
"Untuk saat ini September 2022 akan menandai tonggak sejarah ketika pembatasan harus dihapus. Perusahaan memiliki produksi menganggur hingga 90.000 barel per hari, yang kami harap akan dibutuhkan oleh pasar," ucapnya.