Selanjutnya, SBMA telah melakukan penawaran awal pada tanggal 2 September 2021 sampai 6 September 2021. Jumlah lembar saham yang dilepas ke publik sebanyak 278.400.000 lembar atau mewakili 29,99% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana dan diharapkan dapat mengumpulkan dana sebesar Rp50,11 miliar.
SBMA juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 46.400.000 lembar yang diberikan kepada investor secara cuma-cuma sebagai insentif. Setiap pemegang 6 (enam) saham baru hasil Penawaran umum, investor berhak mendapat 1 (satu) Waran Seri I. Setiap 1 (satu) Waran Seri I, investor memungkinkan untuk mendapatkan satu saham perusahaan yang dikeluarkan dalam bentuk portepel.
Dana yang dihimpun dari Penawaran Umum ini, akan digunakan SBMA untuk mengembangkan bisnis dan menaikkan kapasitas produksi perusahaan. Sebanyak 49,01% akan digunakan untuk membeli lahan seluas 2,05 Ha, 37 persen digunakan untuk investasi pabrik dan alat-alat penunjang seperti storage tank dan tabung gas, dan 13.99% akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan.
Terakhir, GTSI akan yang bergerak di bidang pengangkutan gas alam cair dan mengincar dana segar dari IPO sebesar Rp240 miliar. GTSI menawarkan 2.400.000.000 saham dengan harga penawaran saham Rp100 per saham.
Perusahaan berencana membangun permanent Floating Storage Regacification Unit (FRSU) untuk Sulawesi Utara. Pembangunan FRSU tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi Utara yang memberikan penghematan yang cukup siginifikan kepada PLN Sulawesi Utara.
Untuk mendanai akuisisi tersebut, perseroan berencana menghimpun dana antara Rp286 miliar hingga Rp429 miliar melalui IPO dengan menjual 2,86 miliar saham baru.
Dengan pembangunan FSRU di ANOA maka diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi bagian Utara, penggunaan LNG yang dikonversi menjadi gas melalui proses regasifikasi sebagai bahan baku untuk menghasilkan listrik ramah lingkungan di Sulawesi bagian Utara, sehingga diharapkan memberikan penghematan yang cukup signifikan kepada Pemerintah dalam hal ini PLN sebagai penyedia listrik bagi masyarakat khususnya di Sulawesi bagian Utara tersebut. Saat ini sedang dilakukan proses relokasi infrastruktur regasifikasi dari Teluk Amurang ke Gorontalo.
(Taufik Fajar)