Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Disangka! Gadis Cantik Ini Dulunya Pemulung Kini Jadi Pengusaha Sukses

Tak Disangka! Gadis Cantik Ini Dulunya Pemulung Kini Jadi Pengusaha Sukses
Kisah Yoanna Sukses Jadi Pengusaha. (Foto: Okezone.com/Sindonews/Zia Nasution)
A
A
A

MEDAN - Jalan hidup tak bisa ditebak karena selalu berputar. Kisah Yoanisa Adhani Nasution pun menjadi bukti nyata bahwa dirinya kini menjadi pengusaha pengusaha kuliner di Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara.

Yoan-sapaan akrabnya merupakan gadis muda cantik yang mungkin tak banyak yang tahu, bahwa dirinya pernah jadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Malam itu, seperti biasa, Yoan terlihat sibuk menyiapkan pesanan dari pelanggan yang datang atau singgah ke tempat usahanya di Jalan Sudirman eks Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

Senyumnya langsung terpancar ketika menjumpai para pelanggan. Saat ditemui, putri dari almarhum Bachtiar Nasution dan almarhumah Latifah Pohan ini langsung keluar air mata begitu mulai bercerita tentang hidupnya. Dia menuturkan pernah menjadi seorang pemulung pada 2005 di Padangsidimpuan.

Baca Juga: Tak Punya Panggung, Drummer Band Banting Setir Jadi Mekanik Sepeda

Kisah tersebut berawal saat bungsu dari empat bersaudara ini duduk di bangku kelas III Sekolah Dasar (SD). Presiden BEM UIN Sunan Kalijaga Menentang Pelarangan Memakai Cadar Masa kecil Yoan tidak sama dengan anak seusianya. Bagaimana tidak, pada saat teman-temannya bermain, Yoan lebih memilih pergi mencari barang-barang bekas seperti gelas air mineral selepas pulang sekolah.

Yah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Yoan harus banting tulang menjadi seorang pemulung. Pekerjaan ini dia geluti selama 1 tahun.

“Maksimal hasilnya saat itu 2 kilogram, kalau dirupiahkan hanya Rp2.000,” ujarnya, dikutip dari iNews, Kamis (21/9/2021).

Baca Juga: Contoh Proposal Bisnis, Simak di Sini

Kesulitan hidupnya semakin bertambah ketika ayahnya sakit dan ibunya memutuskan berpisah. Namun, kala itu Yoan lebih memilih tinggal bersama ayahnya agar bisa membantu merawat. Kepahitan hidup Yoan semakin bertambah, ketika teman-teman sekolahnya kerap membully. Hampir setiap hari dia harus menerima cemoohan dari teman-teman di sekolah.

"Mereka bully karena kedua orang tua saya pisah, terutama pada saat ayah jatuh sakit," katanya.

Namun, Yoan tidak pernah berkecil hati. Bahkan, sikap yang diterimanya tersebut menjadi modal agar lebih bisa lebih baik daripada orang yang membullynya.

"Kalau sekarang ketemu, saya perlakukan mereka dengan baik. Itukan masa anak-anak," ucapnya.

Setelah ayahnya meninggal pada 2008, Yoan yang masih berusia 11 tahun dirawat saudaranya. Namun, dengan berbagai alasan, dia pindah ke rumah ibu.

"Amanah almarhum ayah, saya bisa satu tempat tinggal bersama ibu, kalau ayah sudah meninggal dunia," kata gadis yang punya hobi menari tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement