Di daftar orang terkaya di dunia, ia berada di urutan 53, dan di China berada di urutan 10.
Di luar sektor properti, Evergrande menjadi pembicaraan ketika membeli klub sepak bola di Guangzhou pada 2010 seharga USD15 juta. Empat tahun kemudian Xu Jiaying menjual sahamnya di klub ke perusahaan e-commerce Alibaba seharga USD192 juta.
Di bawah kepemimpinannya, ia mengubah klub kemudian bernama Guangzhou Evergrande menjadi klub yang sangat disegani di China. Ia menggelontorkan banyak uang untuk mendatangkan pelatih dan pemain internasional.
Pada 2012 ia menarik perhatian nasional saat hadir di pertemuan Partai Komunis dengan mengenakan ikat pinggang mewah merek Hermes. Ikat pinggangnya ini disebut sebagai yang termahal dalam perhelatan politik ini.
Beberapa kalangan menduga kesuksesan Evergrande antara lain disebabkan oleh hubungan dekat Xu Jiayin dengan para pejabat penting. Namun Xu Jiayin menyebut kesuksesan dirinya karena pendidikan dan jasa Partai Komunis.
"Tanpa [pendidikan di] perguruan tinggi, saya pasti masih berada di desa. Tanpa bantuan uang pemerintah, saya tak mungkin bisa masuk ke universitas. Tanpa reformasi [yang dijalankan pemerintah], Evergrande tak akan sebesar sekarang," katanya dalam satu kesempatan, seperti dikutip kantor berita AFP.
Ia menambahkan kesuksesan Evergrande karena jasa Partai Komunis, negara, dan masyarakat. Zhiwu Chen, direktur Asia Global Institute dan pengajar di University of Hong Kong, kepada BBC Mundo menjelaskan, koneksi politik memungkinkan Xu Jiayin dan Evergrande mendapatkan utang dalam jumlah besar meski sebenarnya mendapatkan pinjaman besar sering kali menghadapi kendala regulasi.
(Taufik Fajar)