Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Baja Impor ke Indonesia Tak Sesuai SNI, Cek 4 Faktanya

Hafid Fuad , Jurnalis-Minggu, 26 September 2021 |03:10 WIB
Baja Impor ke Indonesia Tak Sesuai SNI, Cek 4 Faktanya
Impor Baja (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pelaku industri baja meminta pemerintah bertindak tegas melindungi industri baja nasional dari serbuan impor. Dampak dari membanjirnya baja impor pasti akan merugikan industri dalam negeri.

Lebih jauh lagi juga akan berujung menurunkan penerimaan negara dari sektor pajak. Apa penyebab pelaku bisnis baja berteriak? Berikut fakta-fakta yang dikumpulkan Okezone terkait kecurangan dalam praktik impor baja, Minggu (26/9/2021):

1. Baja Impor Tidak SNI

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim mengungkapkan masih ada baja impor yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini akan berdampak pada industri dalam negeri dan penerimaan negara dari sektor pajak menurun.

Baca Juga: Lindungi Industri Baja dari Impor, KPPI Perpanjang Safeguard

"Alasan impor pasti bisa dicari dengan segala macam cara. Dan yang kita minta adalah bersaing secara adil karena yang diimpor kadang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)," ujar Silmy.

2. Trader yang Tidak Fair

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim mengatakan, ada kepentingan trader dan kepentingan industri dalam industri baja dalam negeri. Namun terkadang trader menggunakan cara yang kurang tepat dalam mengimpor. Misalnya, melakukan pengalihan HS Code.

Baca Juga: Terkuak Praktek Kecurangan yang Bikin RI Dibanjiri Baja Impor

"HS Code adalah satu penanda produk untuk dikenakan bea masuk yang mana ini kadang dimainkan. Bea masuknya diganti dengan yang bea masuknya nol. Yang begini harus diberantas, bersaing secara fair adalah yang harus dijamin dalam kelangsungan usaha di Indonesia," ungkap Silmy.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement