Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Saham Big Tech Anjlok, Wall Street Ditutup Menurun

Erlinda Septiawati , Jurnalis-Selasa, 05 Oktober 2021 |05:59 WIB
Saham Big Tech Anjlok, Wall Street Ditutup Menurun
wall Street Menurun. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Senin waktu setempat. Di mana para investor melepas saham Big Tech dan saham pertumbuhan lainnya di tengah kenaikan imbal hasil Treasury. Selain itu, kekhawatiran tentang potensi default utang pemerintah AS juga memberi kehati-hatian.

Apple, Microsoft, Amazon dan Alphabet, menjadi empat perusahaan yang mengalami penurunan hingga lebih dari 2%.

Facebook juga demikian, merosot hampir 5%, setelah aplikasi dan platform berbagi foto Instagram turun untuk ribuan pengguna, menurut situs pelacakan pemadaman Downdetector.com.

Baca Juga: Wall Street Bervariasi Terbantu Penguatan Sektor Energi

“Untuk Big Tech, ini adalah hal jangka pendek hingga menengah, bagian dari proses koreksi. Suku bunga jelas terlalu rendah, sebagian besar karena kebijakan bank sentral, dan sekarang karena investor mengantisipasi kebijakan tersebut dicabut kembali, suku bunga bergerak mendekati nilai sebenarnya,” kata Chief Investment Officer Cresset Wealth Advisors, Jack Ablin, dilansir dari Reuters, Selasa (5/10/2021).

Adapun pergerakan tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 0,94% menjadi 34.002,92 poin. Sedangkan S&P 500 kehilangan 1,30% menjadi 4.300,46 dan Nasdaq Composite turun 2,14% menjadi 14.255,49.

Baca Juga: Wall Street Perkasa, Indeks Dow Jones Melonjak 506 Poin

Investor tengah mencermati kenaikan imbal hasil Treasury AS, di mana hal ini membuat khawatir tentang kurangnya perbaikan plafon utang di Kongres AS dan menantikan rilis data ketenagakerjaan September minggu ini, yang dapat membuka jalan bagi pengurangan pembelian aset Federal Reserve.

Presiden Joe Biden sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak dapat menjamin pemerintah tidak akan melanggar batas utang USD28,4 triliun kecuali Partai Republik bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara untuk menaikkannya, karena Amerika Serikat menghadapi risiko gagal bayar bersejarah hanya dalam dua minggu.

Sementara itu, indeks utama Wall Street terpukul sepanjang September, dilanda kekhawatiran termasuk nasib tagihan belanja infrastruktur besar-besaran dan kehancuran China Evergrande Group yang terlilit hutang.

Penutupan S&P 500 dan Nasdaq juga terendah sejak Juli. S&P 500 kini telah jatuh sekitar 5% dari rekor penutupan tertinggi pada 2 September.

Namun, lebih dari setengah saham S&P 500 telah turun 10% atau lebih dari level tertinggi 52 minggu, termasuk 71 saham yang turun lebih dari 20%.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement