JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencata nilai impor sebesar USD16,23 miliar. Impor turun 2,67% dibanding bulan sebelumnya atau Agustus 2021 sebesar USD16,68 miliar.
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, impor golongan barang nonmigas terbesar September 2021 dibandingkan Agustus 2021 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya USD122,8 juta (6,56%).
Baca Juga: Impor PCR hingga Obat, Realisasi Insentif Alkes Rp799 Miliar
Penurunan terjadi di kedua komponen. Pertama, impor migas turun 8,9 persen (mtm) menjadi USD 1,86 miliar. Kedua, impor nonmigas turun 1,83% (mtm) menjadi USD 14,37 miliar.
"Sedangkan peningkatan terbesar adalah bahan bakar mineral USD276,7 juta (219,54%)," katanya di Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Adapun mayoritas impor Indonesia dikuasai oleh barang nonmigas. Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–September 2021 adalah Tiongkok USD39,12 miliar (32,07%), Jepang USD10,42 miliar (8,54%), dan Thailand USD6,55 miliar (5,37%).
Baca Juga: Harga Pakan Ternak Mahal, RI Impor Gandum 300 Ribu Ton
"Impor nonmigas dari ASEAN USD21,33 miliar (17,49%) dan Uni Eropa USD7,78 miliar (6,38%)," katanya.
Sementara itu, impor bahan baku/penolong juga alam peningkatan besar, yakni 45,4% yoy menjadi USD12 miliar. Selanjutnya ada barang modal dengan peningkatan 10,07% menjadi USD 2,35 miliar
(Feby Novalius)