Secara total, Jahja menuturkan pendapatan operasional tercatat Rp57,6 triliun atau naik 3,1 persen, sementara laba bersih tumbuh 15,8 persen (yoy) menjadi Rp23,2 triliun, yang ditopang oleh penurunan biaya operasional dan biaya provisi kredit yang lebih rendah.
Adapun rasio keuangan BCA tetap kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 26,2 persen, di atas ketentuan regulator, sedangkan kondisi likuiditas tetap memadai dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 62 persen, serta rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga sebesar 2,4 persen, yang didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Rasio pengembalian terhadap aset (return on asset) tercatat sebesar 3,5 persen, rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity) sebesar 18,7 persen, serta rasio loan at risk (LAR) tercatat turun ke 17,1 persen pada triwulan III 2021, dari 19,1 persen pada semester I 2021.
(Dani Jumadil Akhir)