ISTANBUL - Mata uang Turki, Lira ambruk ke level terendah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini imbas pengusiran duta besar AS dan sembilan negara Barat lainnya oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Tercatat, mata uang Lira melemah 1,6% pada awal perdagangan Asia.
Melansir Reuters, Jakarta, Senin (25/10/2021), sebelumnya Lira telah mencapai rekor terendah pekan lalu setelah bank sentral Turki (CBRT) memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 200 basis poin meskipun inflasi meningkat. Langkah mengejutkan dan dianggap sembrono oleh para ekonom dan anggota parlemen oposisi.
Baca Juga: Presiden Turki Akan Usir 10 Duta Besar Negara Barat, Termasuk AS
Sementara itu, Lira juga mencapai titik terendah sepanjang masa di 9,75 pada Minggu waktu setempat, setelah melemah dari penutupan Jumat di 9,59. Dua bankir mengaitkan pelemahan awal Lira dengan komentar Presiden Erdogan pada hari Sabtu lalu karena telah turun hampir 24% sepanjang tahun ini.
"Saya khawatir untuk pasar keuangan Turki pada hari Senin. Lira pasti akan berada di bawah tekanan jual yang ekstrim," kata pengamat pasar negara berkembang veteran Tim Ash di BlueBay.
"Dan kita semua tahu bahwa (Gubernur Bank Sentral Sahab) Kavcioglu tidak memiliki mandat untuk menaikkan suku bunga, jadi satu-satunya pertahanan adalah membelanjakan cadangan devisa yang tidak dimiliki CBRT," katanya.
Presiden Erdogan mengatakan pada hari Sabtu lalu bahwa dia telah mengimbau Kementerian Luar Negerinya untuk mengusir utusan karena menuntut pembebasan pengusaha dan dermawan Osman Kavala, yang telah ditahan di penjara selama empat tahun tanpa dihukum.